Tanggal 9 Zulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025, menjadi hari yang sangat penting dalam perjalanan spiritual jutaan Muslim sedunia, termasuk lebih dari 200.000 jemaah haji asal Indonesia. Hari ini merupakan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, di mana jemaah berkumpul di padang luas untuk berzikir, berdoa, dan memohon ampunan Allah SWT.
📌 Nuansa Spiritual yang Haru di Arafah
Sejak pagi, ribuan jemaah mulai berdatangan ke Arafah dengan mengenakan pakaian ihram. Banyak yang terlihat menangis dalam doa panjang, mengingat dosa-dosa masa lalu dan memohon kehidupan yang lebih baik. Wukuf ini menjadi simbol pertemuan seorang hamba dengan Tuhannya tanpa perantara, di tempat yang sama Nabi Muhammad ï·º berdakwah saat haji terakhirnya.
Khutbah Arafah dibacakan dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Petugas haji juga membantu jemaah lansia yang kesulitan berdiri atau berjalan. Banyak pula yang menuliskan doa-doa untuk keluarga di kampung halaman agar dibacakan di momen puncak ini.
😢 Isu Viral: Tenda Belum Siap & Klarifikasi Pemerintah
Beberapa video beredar luas yang memperlihatkan jemaah haji Indonesia terlantar tanpa tenda di pinggir jalan Arafah. Hal ini memicu kritik di media sosial. Namun, Menteri Agama Nasaruddin Umar segera memberikan klarifikasi bahwa tenda sebenarnya telah disiapkan, hanya saja distribusinya terlambat karena antrean panjang dari maktab.
"Semua jemaah resmi akan mendapatkan tempat. Kami sudah menyiapkan langkah mitigasi dan koordinasi dengan pihak Saudi," jelas Menag RI.
Petugas dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga sigap membagikan air mineral, makanan, serta membantu jemaah menuju tempat wukuf.
🧓 Kisah Mengharukan Jemaah Lansia & Solidaritas Antarbangsa
Viral pula kisah seorang jemaah lansia Indonesia yang tersesat namun justru menyelamatkan seorang jemaah asal India yang pingsan karena kelelahan. Ia menggandeng jemaah itu hingga ke pos medis terdekat. Kejadian ini menyentuh banyak hati dan menjadi bukti nyata solidaritas umat Islam lintas bangsa.
⚠️ Tragedi Visa Non-Haji: Jemaah Wafat Karena Dehidrasi
Di sisi lain, terjadi insiden menyedihkan di mana seorang WNI yang berangkat dengan visa non-haji (ziarah) dilaporkan meninggal dunia saat mencoba berjalan kaki ke Arafah. Ia tidak memiliki akses transportasi dan tenda, serta tidak terdaftar dalam layanan resmi pemerintah Indonesia.
Kasus ini memperkuat imbauan pemerintah agar masyarakat tidak tergiur dengan biro travel tidak resmi yang menawarkan haji tanpa antrean.
🪨 Persiapan ke Muzdalifah dan Lempar Jumrah di Mina
Setelah wukuf, jemaah akan bermalam di Muzdalifah dan mengumpulkan batu untuk ritual lempar jumrah. Pemerintah Arab Saudi menerapkan jadwal lempar jumrah berdasarkan kloter untuk mencegah kepadatan.
Petugas sudah mengatur jalur mobilisasi serta fasilitas darurat seperti pos kesehatan dan makanan. Lempar jumrah dijadwalkan secara ketat untuk menghindari insiden seperti tahun-tahun sebelumnya..
kunjungi juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar