 |
| ilustrasi mahasiswa demo indonesia gelap |
1. Pendahuluan
Aksi demonstrasi mahasiswa bertajuk #IndonesiaGelap kembali mengguncang pusat kekuasaan di Jakarta pada Februari 2025. Dipicu oleh kebijakan Inpres No. 1 Tahun 2025 dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kontroversial, ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia bersatu menyuarakan keresahan terhadap pemangkasan anggaran pendidikan, ketidakjelasan visi pembangunan, serta penegakan hukum yang lemah.
2. Latar Belakang Aksi
Gerakan ini bermula dari pernyataan sikap BEM Universitas Indonesia yang menyoroti:
-
Turunnya kualitas pendidikan akibat pemotongan anggaran.
-
Ketidakjelasan program MBG yang dinilai hanya retorika.
-
Kontroversi tunjangan pejabat yang justru naik saat rakyat menderita.
Aksi lalu meluas menjadi gerakan nasional dengan tajuk #IndonesiaGelap, menyasar kebijakan pemerintah yang dianggap tidak prorakyat. Aksi ini menjadi trending topic nasional dengan lebih dari 14 juta unggahan di media sosial dalam 24 jam (sumber).
3. Kronologi Demonstrasi
a. Tahap Awal (4–16 Februari 2025)
Demo dilakukan secara terpisah di berbagai daerah oleh mahasiswa dari:
-
UI, UGM, ITB, Unair, Unpad, UB, UNJ, UIN, hingga Udayana.
-
Beberapa kampus menggelar mimbar bebas, aksi teatrikal, hingga long march.
b. Titik Puncak (17–20 Februari 2025)
Lokasi utama: Patung Kuda – Monas – Istana Negara.
Peserta: ribuan mahasiswa berpakaian hitam sebagai simbol kegelapan bangsa.
Pengamanan: 1.600 personel gabungan TNI/Polri diturunkan (Kompas).
Aksi ditandai dengan orasi terbuka, nyanyian "Indonesia Raya", pembacaan tuntutan, pembakaran ban, hingga upaya merobohkan pembatas beton.
4. Isi Tuntutan Mahasiswa
Tuntutan yang awalnya hanya 5 poin berkembang menjadi 13 tuntutan utama pada 17 Februari, di antaranya:
-
Tolak efisiensi anggaran yang melemahkan pendidikan.
-
Hapus fungsi militer dalam ranah sipil.
-
Tuntaskan kasus korupsi & mafia tanah.
-
Reformasi Polri dan transparansi hukum.
-
Cabut revisi UU Minerba.
-
Evaluasi menyeluruh MBG.
-
Pendidikan gratis dan inklusif.
-
Hentikan kriminalisasi aktivis.
-
Transparansi pembangunan dan pajak rakyat.
-
Audit PSN (Proyek Strategis Nasional).
-
Turunkan harga pangan.
-
Tolak kapitalisasi pendidikan.
-
Tindak lanjut pelanggaran HAM berat masa lalu.
5. Analisis Isu: Apa yang Mereka Kritik?
Aksi ini bukan semata protes, tetapi bentuk kontrol sosial yang rasional. Mahasiswa tidak hanya menyerukan perubahan, tetapi mengajukan formulasi kebijakan alternatif melalui dokumen "Peta Jalan Reformasi 2025".
6. Respon Pemerintah & Aparat
Pemerintah melalui Kantor Staf Presiden menyatakan menghargai demonstrasi mahasiswa sebagai ekspresi demokrasi, namun menilai beberapa tuntutan perlu "klarifikasi faktual".
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya menyebut aksi masih kondusif dan meminta massa "tetap mematuhi UU tentang penyampaian pendapat di muka umum".
7. Relevansi Politik & Sosial
Menurut Wikipedia – 2025 Indonesian Protests, gerakan mahasiswa kali ini termasuk dalam gelombang protes sosial-politik pasca transisi presiden.
Komparasi dapat dilihat pada gerakan tahun 2022 saat menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Namun aksi 2025 ini lebih substansial, karena menyasar struktur anggaran dan keadilan ekonomi.
8. Kesimpulan
Aksi #IndonesiaGelap menunjukkan bahwa mahasiswa tetap menjadi garda terdepan kontrol publik. Dengan tuntutan substansial, gerakan ini menjadi cermin keresahan rakyat terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak prorakyat.
Jika tidak ditanggapi dengan kebijakan nyata, bukan tidak mungkin gelombang "Indonesia Gelap Jilid II" akan terjadi. Ini menjadi alarm bagi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk bersikap responsif dan adil terhadap suara mahasiswa.
Posting Komentar