![]() |
Fikri Maulana mempresentasikan bioplastik di Berlin |
๐ Inovasi Ramah Lingkungan Anak Bangsa Mendunia
Sosok mahasiswa asal Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Fikri Maulana, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), meraih penghargaan tertinggi dalam ajang Global Eco-Tech Summit 2025 di Berlin, Jerman, berkat inovasinya menciptakan bioplastik dari limbah kulit singkong.
Penemuan ini menjadi perbincangan hangat, tidak hanya di media dalam negeri, tetapi juga menarik perhatian ilmuwan dan aktivis lingkungan dari berbagai negara.
๐ฌ Teknologi Sederhana, Solusi Global
Dalam presentasinya di Berlin, Fikri menjelaskan bahwa proses pembuatan bioplastik ini menggunakan enzim alami dan fermentasi singkat, menghasilkan bahan yang lentur seperti plastik biasa, namun bisa terurai dalam waktu 30–45 hari di tanah.
“Ide ini datang dari keresahan saya melihat banyaknya limbah kulit singkong di pasar tradisional dan banyaknya sampah plastik yang mencemari sungai,” ungkap Fikri saat diwawancarai oleh DW News.
Keunggulan bioplastik ini antara lain:
-
100% biodegradable (mudah terurai)
-
Non-toksik, bahkan bisa dimakan oleh hewan tanpa membahayakan
-
Menggunakan bahan limbah lokal, seperti kulit singkong dari sisa produksi keripik
๐ฌ Dukungan Warganet dan Pemerintah
Tagar #FikriUntukIndonesia langsung menjadi trending topic di media sosial. Warganet memberikan apresiasi atas kerja keras Fikri, yang dinilai mewakili generasi muda Indonesia yang peduli terhadap lingkungan.
Di dalam negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan khusus kepada Fikri, dan menyatakan akan membantu menjembatani proyek ini untuk masuk ke sektor industri. Bahkan, PT PLN dan Kementerian BUMN menyatakan tertarik menjadikan produk ini sebagai bahan pembungkus alternatif untuk kampanye ramah lingkungan mereka.
๐ Dampak Ekonomi dan Lingkungan
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup, Indonesia memproduksi lebih dari 3 juta ton sampah plastik per tahun, sebagian besar sulit terurai dan berakhir di laut. Solusi dari Fikri dianggap sebagai terobosan penting dalam mengatasi krisis ini.
Potensi ekonomi dari produk bioplastik berbasis lokal ini dinilai sangat besar. Jika diimplementasikan dalam skala industri, tidak hanya akan mengurangi pencemaran, tetapi juga membuka peluang usaha baru di sektor UMKM dan pertanian.
“Kami bisa menciptakan lapangan kerja dari pengumpulan limbah singkong hingga pengemasan produk ramah lingkungan,” ujar Fikri optimis.
๐ Fakta Singkat:
-
๐ฟ Bioplastik ini terurai alami hanya dalam 40 hari
-
๐งช Bahan utama: limbah kulit singkong
-
๐ฎ๐ฉ Telah diuji coba di 4 kota: Sleman, Semarang, Surabaya, dan Bogor
-
๐ Sudah dilirik oleh 2 investor dari Belanda dan Jepang
Inovasi Fikri Maulana membuktikan bahwa ide besar bisa lahir dari hal sederhana. Dengan memanfaatkan limbah lokal dan pengetahuan ilmiah, ia bukan hanya menciptakan produk, tapi menawarkan solusi nyata atas masalah lingkungan global. Ini adalah momen kebangkitan generasi muda Indonesia dalam menjawab tantangan dunia.
Semoga kisah Fikri menjadi pemantik semangat bagi para pelajar dan mahasiswa lainnya untuk berkarya dan membangun negeri dengan ide-ide yang berdampak.
Doa Viral dari Seorang Bocah di Gaza: Dunia Menangis Mendengarnya
baca juga:Artikel “10 Tokoh Muslim Inspiratif 2025” dan “Berita Politik Terkini Indonesia”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar